* ALHAMDULILLAH * ARTIKEL ILMIAH, KAJIAN TEMATIK & BUKU-BUKU TERBARU * TERBIT SETIAP HARI JUM'AT *

PERNAK-PERNIK

PEJUANG WANITA ITU ADALAH UMU HARAM

PEJUANG WANITA ITU ADALAH UMU HARAM

Nama asli Umu Haram adalah Malikah binti Milhan bin Khalid bin Zaid bin Haram bin Jundub bin Amir bin Ghanam bin Adi bin Najar al-Anshariyah al-Najariyah al-Madiniyah (-28 H.)

Ia adalah saudara perempuan Umu Sulaim, bibi Anas bin Malik, sang pembantu Rasulullah saw. Ia adalah istri Ubadah bin Shamit. Kedua saudaranya, yaitu Sulaim dan Haram adalah pengikut perang Badar dan Uhud dan keduanya syahid pada perang Bi’ir Ma’unah. Haram adalah seorang pejuang yang tatkala ditikam dari belakang ia berkata: Aku telah berjaya demi Tuhan Ka’bah.

Rasulullah saw. sangat memuliakan dia dan pernah mengunjungi dia di rumahnya. Ia dan Umu Sulaim adalah bibi Rasulullah saw., baik apabila dihubungkan dengan sepersusuan maupunpun dikaitkan dengan nasab, sehingga menjadi halal menyendiri dengan keduanya.

Kedekatan Rasulullah saw. dengan Umu Haram dipaparkan Anas bin Malik ra. bahwa Rasulullah saw. masuk ke rumah kami, dan tidak ada yang di dalam melainkan aku, ibuku (Umu Sulaim) dan bibiku Umu Haram. Nabi saw. bersabda: Berdirilah kalian, aku akan shalat bersama kalian, dan Nabi pun shalat bersama kami pada saat bukan waktu shalat wajib.

Dalam riwayat lain Anas bin Malik juga memaparkan sebagaimana hadits yang dikeluarkan Bukhari dalam Shahih: 2788 sebagai berikut:

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، أَنَّهُ سَمِعَهُ يَقُولُ: كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَدْخُلُ عَلَى أُمِّ حَرَامٍ بِنْتِ مِلْحَانَ فَتُطْعِمُهُ وَكَانَتْ أُمُّ حَرَامٍ تَحْتَ عُبَادَةَ بْنِ الصَّامِتِ فَدَخَلَ عَلَيْهَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَأَطْعَمَتْهُ وَجَعَلَتْ تَفْلِي رَأْسَهُ، فَنَامَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، ثُمَّ اسْتَيْقَظَ وَهُوَ يَضْحَكُ، قَالَتْ: فَقُلْتُ: وَمَا يُضْحِكُكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ؟ قَالَ: نَاسٌ مِنْ أُمَّتِي عُرِضُوا عَلَيَّ غُزَاةً فِي سَبِيلِ اللَّهِ، يَرْكَبُونَ ثَبَجَ هَذَا البَحْرِ مُلُوكًا عَلَى الأَسِرَّةِ، أَوْ: مِثْلَ المُلُوكِ عَلَى الأَسِرَّةِ، شَكَّ إِسْحَاقُ، قَالَتْ: فَقُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، ادْعُ اللَّهَ أَنْ يَجْعَلَنِي مِنْهمْ، فَدَعَا لَهَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، ثُمَّ وَضَعَ رَأْسَهُ، ثُمَّ اسْتَيْقَظَ وَهُوَ يَضْحَكُ، فَقُلْتُ: وَمَا يُضْحِكُكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ؟ قَالَ: نَاسٌ مِنْ أُمَّتِي عُرِضُوا عَلَيَّ غُزَاةً فِي سَبِيلِ اللَّهِ كَمَا قَالَ فِي الأَوَّلِ قَالَتْ: فَقُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ ادْعُ اللَّهَ أَنْ يَجْعَلَنِي مِنْهُمْ، قَالَ: أَنْتِ مِنَ الأَوَّلِينَ، فَرَكِبَتِ البَحْرَ فِي زَمَانِ مُعَاوِيَةَ بْنِ أَبِي سُفْيَانَ، فَصُرِعَتْ عَنْ دَابَّتِهَا حِينَ خَرَجَتْ مِنَ البَحْرِ، فَهَلَكَتْ

Anas bin Malik ra. berkata: Suatu hari Rasulullah saw. menjumpai Umu Haram binti Milhan (di rumahnya), lalu ia menyuguhkan makanan buat Nabi. Waktu itu ia dipangkuan Ubadah bin Shamit. Sesampainya di rumah Umu Haram beliau membaringkan badannya, lalu tidur. Kemudian Nabi saw. terbangun sambil tertawa. Umu Haram bertanya: Apa yang membuat tuan tertawa wahai Rasulullah? Rasulullah saw. bersabda: Ditunjukkan ihwal umatku dalam mimpi sedang berperang di jalan Allah, mereka menaiki kapal bagaikan kapal raja-raja yang memimpin pasukannya.

Umu Haram berkata: Wahai Rasulullah, doakan aku termasuk golongan mereka itu. Lalu Nabi pun mendoakannya. Kemudian Nabi saw. berbaring lagi lalu bangun sambil tertawa. Aku bertanya: Wahai Rasulullah, apa yang membuat tuan tertawa? Nabi saw. menjawab seperti yang pertama. Umu Haram berkata: Wahai Rasulullah, doakan aku termasuk golongan mereka itu. Maka Nabi saw. bersabda: Sungguh anda tergolong kelompok yang pertama. Di bawah kepemimpinan Muawiyah bin Abu Sufyan ia pun ikut berjuang menaiki kapal, lalu ia terjatuh dari kendaraanya dan wafat seketika itu.

Seperti kebanyakan para sahabat wanita lainnya, Umu Haram memiliki kontribusi yang besar membantu pasukan kaum muslim dalam berbagai peperangan. Umu Haram selalu menunggu rombongan pasukan perang kaum muslimin agar bisa turut serta dengan mereka. Bahkan dia tak segan untuk bergabung dengan pasukan muslim bertempur memerangi musuh Islam.

Obsesi hidupnya ingin menjadi pejuang yang sejati, Umu Haram berangan-angan untuk dapat menyertai peperangan bersama mujahidin yang menaiki kapal untuk menyebarkan dakwah dan membebaskan manusia dari peribadatan kepada sesama hamba menuju peribadatan kepada Allah saja. Akhirnya, Allah mengabulkan angan-angannya dan mewujudkan cita-citanya. Maka beruntunglah dia saat dipersunting oleh Ubadah bin Shamid sang pejuang. Suami juga merestui keberangkatannya ke medan perang.

Pada waktu khalifah Utsman bin Affan, ia menyertai suaminya perang Syprus yang dipimpin oleh Mu’awiyah bin Abu Sufyan. Cyprus adalah sebuah pulau yang tidak terlalu besar di Laut Tengah (Mediterrania). Pulau ini oleh legenda dianggap sebagai tempat kelahiran Aphrodite, dewi kecantikan Yunani Kuno. Ia terletak di selatan Turki dan di sebelah barat negeri Syam.

Apa yang difirasatkan Nabi saw. itu terjadi pada tahun 28 H/ 649 M, pada masa kepemimpinan Utsman bin Affan. Ketika itu Mu’awiyah bin Abu Sufyan atas persetujuan khalifah menyiapkan kapal dan pasukan untuk menaklukkan pulau Cyprus yang ketika itu berada di bawah kekuasaan Byzantium.

Diceritakan bahwa pada masa pemerintahan Khalifah Utsman bin Affan terjadi berbagai penaklukan besar di darat. Khalifah Utsman berpandangan bahwa untuk penyerangan ke Romawi harus bertolak dari pulau Cyprus. Kemudian Khalifah Utsman memutuskan penyerangan itu lewat jalur laut.

Ubadah bin Syamit dan istrinya, Ummu Haram, yang usianya ketika itu sudah cukup tua ikut menyertai pasukan tersebut. Ini merupakan angkatan pertama pasukan Muslim yang melakukan perjalanan jihad melalui laut. Pasukan ini mendarat di kota Larnaca, di bagian selatan pulau Cyprus.

Anas bin Malik berakta: Umu Haram keluar berjihad bersama suaminya yang bernama Ubadah bin Shamit. Tatkala telah melewati laut, ia menaiki seekor hewan kemudian hewan tersebut melemparkannya ke tanah hingga wafat.

Setelah mengalahkan musuh dan pasukan Muslim bersiap untuk pulang, Umu Haram mengalami kecelakaan. Ia terjatuh dari kendaraannya, dan ia meninggal dunia disebabkan kejadian itu.

Jenazah Umu Haram dimakamkan di tepi danau garam, sekitar lima kilometer dari kota Larnaca. Ia meninggal sebagaimana permintaannya agar didoakan Rasulullah wafat dalam membela agama Islam.

Begitulah, Umu Haram adalah termasuk salah satu dari keluarga mulia yang setia terhadap prinsip yang dia pegang. Ia mencurahkan segala kemampuannya untuk menyebarkan akidah tauhid yang murni, kontribusinya terhadap Islam patut dijadikan teladan, khususnya bagi para wanita. Ia tidak mengharapkan apapun, melainkan ridha Allah swt. Ia wafat sebagai syahid, sebagaimana yang difirasatkan Rasulullah saw. dalam mimpinya.

SILAHKAN SHARE SEMOGA BERMANFAAT :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: MAAF !!