HADITS RIYADHUS SHALIHIN
MARKAZ TURATS NABAWI
PUSAT INFORMASI DAN STUDI HADITS
SEKRETARIAT: JLN PANGLIMA HIDAYAT NO 5B PUCANGANOM
SIDOARJO JAWA TIMUR INDONESIA
===============================================
DESKRIPSI
EDISI BAHASA ARAB
رياض الصالحين
PENYUSUN: ABU ZAKARIA MUHYIDDIN YAHYA BIN SHARAF AL-NAWAWI
VERIFIKATOR: SHOAIB ARNAUTH
PENERBIT: MUASASAT ALRISALATI, BEIRUT-LIBANON. CETAKAN KETIKA 1419 H/1998 M.
SUMBER: MAKTABAH SYAMILAH
EDISI BAHASA INDONESIA
JUDUL BUKU : HADITS RIYADHUS SHALIHIN
JILID : 3 JILID
PENTERJEMAH : ZAINUDDIN MZ
EDITOR : TIM TURATS NABAWI PRESS
ISBN :
HARGA : Rp 576.000
STOK
VERSI CETAK : READY BY ORDER
VERSI DIGITAL: TERSEDIA
Kitab Riyadhu Shalihin ini memiliki keistimewaan yang tidak dimiliki kitab lain. Dia benar-benar bekal bagi penasihat, permata bagi yang menerima nasihat, pelita bagi orang yang mengambil petunjuk dan taman orang-orang shalih. Hal inilah yang menjadi sebab mendapatkan kedudukan yang tinggi di kalangan ulama sehingga mereka memberikan syarah, komentar dan mengajarkannya di halaqah-halaqah mereka.
Al-Nawawi memberikan keistimewaan dalam tertib dan pembuatan bab pembahasan. Ia membaginya menjadi beberapa bab dan setiap bab dibagi menjadi beberapa sub-bab lalu menjadikan bab tersebut sebagai judul hadits-hadits yang ada didalamnya. Sub-sub bab yang banyak terdiri dari satu jenis dihimpun dalam bab sebagai judul yang menunjukkan satu permasalahan khusus.
BUKU INI TELAH DITERJEMAHKAN OLEH DR H. ZAINUDDIN MZ. Lc., MA
Memiliki kelebihan antara lain:
PENOMORAN & PENAMAAN BAB;
PENOMORAN & PENAMAAN SUB-BAB/PASAL;
PAPARAN BAB oleh Imam Nawawi dengan menukil ayat Al-Qur’an yang sesua dengan tema hadits DITERJEMAHKAN DALAM BAHASA INDONESIA;
DICANTUMKAN TEKS HADITS DAN PERAWI SAHABATNYA;
PENOMORAN HADITS VERSI MAKTABAH SYAMILAH;
TEKS HADITS TELAH DITERJEMAHKAN SESUAI DENGAN GHARIBIL HADITSNYA;
DIPAPARKAN PULA HASIL VERIFIKASI & PENILAIAN HADITS OLEH PAKAR HADITS;
Syaikh Muhammad Nashiruddin al-Albani, Syu’aib al-Arnauth, Khalil Ma’mun. Abdul Aziz bin Abdullah bin Ibrahim al-Zabar Ali Muhammad, Muhammad bin Shalih bin Muhammad al-Utsaimin dan lainnya, lepas dari sisi pro dan kontra padanya, setidaknya penilaian beliau dapat dijadikan acuan awal untuk mengetahui derajat sebuah hadits.