TURATS NABAWI

TERONG OBAT SEGALA PENYAKIT

TERONG OBAT SEGALA PENYAKIT

PENULIS: UST. ZAINUDDIN MZ (DIREKTUR TURATS NABAWI PUSAT STUDI HADITS)

TEKS HADIS: Al-Badzinjan lima uqila lahu, al-badzinjan syifa’.

TERJEMAHAN: Terong berfungsi tergantung niat memakannya, terong adalah obat segala penyakit.

STATUS HADIS: Hadis maudhu’ (hadits palsu).

TAKHRIJ HADIS: Hadits di atas dikeluarkan imam al-Suyuti dari Abu Hasan Ali ibn Ahmad dari Hanad ibn Ibrahim al-Nasafi dari Abu Muhammad Abdul Wahid ibn Muhammad ibn Ja’far dari Abu Hasan Ahmad ibn Musa ibn Isa dari Ahmad ibn Muhammad ibn Harb al-Malhamiy al-Jurjani dari Abdul A’la ibn Hamad dari Hamad ibn Salamah dari Abu Atsra’ al-Darimi dari Ibn Abbas: Waktu itu kami dalam jamuan di rumah seorang anshar, tiba-tiba dihidangkan makanan terong. Seorang di antara mereka berakata: Ya Rasulullah, terong itu menyedapkan makanan. Nabi pun menikmatinya, lalu bersabda: Terong adalah obat segala penyakit. Biang mala petaka hadits ini pada perawi yang bernama Ahmad ibn Muhammad ibn Harb al-Malhamiy al-Jurjani. Dia dinilai Ibn Adi: Sengaja memalsukan hadits. Dia mengaku mendapatkan hadits dari Ibrahim ibn Hakam ibn Abban di Jurjani, padahal Ibrahim tidak pernah melawat ke negeri Jurjan dan wafat sebelum kelahirannya. Ini bukti kongkrit kedustaannya. Termasuk hadits-hadits yang ia dustakan adalah “Siapa yang mengatakan Al-Qur’an makhluk dia adalah kafir”, “Sebuah khabar (berita) tidak sama dengan realita”. Periksa Lisan al-Mizan: 1/107).

PENJELASAN HADIS: Sedemikian rupa ketatnya pemeliharaan hadits-hadits Nabi saw. Karena terlalu banyak kelompok zindiq (pembenci Islam) yang ingin makar terhadap kemurnian syari’at Islam. Akhirnya Allah menyiapkan para pakar hadits yang siap menyingkap tipudaya mereka. Sejarah kehidupan mereka pun dibeberkan sedemikian rupa sehingga makar mereka dibongkar tuntas oleh para ulama. Seperti contoh hadits di atas yang akhirnya tersingkap bahwa biang keladi pemalsuan hadits itu berawal dari ulang Ahmad ibn Muhammad ibn Harb al-Malhamiy al-Jurjani. Dia penduduk Jurjan yang terdeteksi telah memalsukan sekian banyak hadits Nabi. Padahal dalam kaidah keshahihan hadits, apabila seorang perawi “dituduh memalsukan hadits”, periwayatannya tidak boleh diterima, maka bagaimana dengan dia yang telah divonis “pemalsu hadits”, tentu lebih tidak boleh diterima periwayatannya. Memang tidak disangkal bahwa terong memiliki manfaat yang sangat banyak. Terong diketahui punya manfaat sebagai anti kejang, anti kanker, dan pendepak gangguan pembuluh darah. Bahkan di Nigeria digunakan sebagai tanaman kontrasepsi, terutama untuk kaum pria. Mungkin lantaran dikait-kaitkan dengan manfaatnya sebagai kontrasepsi dalam KB itu, terong dituding sebagai salah satu tanaman penyebab impoten. Padahal, hal itu belum tentu benar atau malah tak lebih dari sekadar mitos. Masyarakat Nigeria juga mendewakan tumbuhan ini karena bisa meredam “penyakit” gugup. Kemampuan ini telah dibuktikan secara ilmiah terhadap marmut yang diberi sari terong mentah. Melalui penelitian diketahui, dalam buah terong terkandung striknin, skopolamin, skopoletin, dan skoparon yang bisa menghambat serangan sawan, gugup, atau kekejangan saraf. Maka, terong bisa digunakan untuk mencegah dan mengobati serangan epilepsi dan penyakit kejang lainnya, seperti yang diyakini dalam pengobatan tradisional. Di Korea terong yang telah dikeringkan bila dikonsumsi bisa pula mengobati sakit pinggang, encok, pinggang kaku, dan nyeri lainnya.

Secara empiris, sayuran ini pun mampu mengobati campak, cacar air, ketergantungan alkohol, gastritis, dan luka bakar. Yang juga menggembirakan, penelitian di Jepang menunjukkan, jus terong bisa menekan kerusakan pada sel-sel dengan penyimpangan kromosom sebagai pertanda adanya kanker. Kandungan tripsin (protease) inhibitor pada terong diyakini bisa melawan serangan zat pemicu kanker. Pada penelitian lebih spesifik, terong dinyatakan sangat baik untuk mengurangi risiko penyakit kanker. Tak cukup sampai di situ. Penelitian membuktikan pula bahwa buah ini bisa meniadakan atau menetralkan kerusakan pembuluh darah arteri. Dengan begitu, ia dapat menekan dan mengatasi arterosklerosis; penyakit yang disebabkan oleh terganggunya transportasi darah dan zat makanan pada pembuluh darah arteri. Gangguan itu terjadi akibat timbunan lemak dan kolesterol di pembuluh darah. Dampaknya, kerja jantung pun terganggu. Organ vital ini akan kesulitan memompa darah ke seluruh tubuh yang bisa membahayakan nyawa. Melalui pengobatan tradisional yang juga telah dibuktikan para ilmuwan gangguan pembuluh darah ini bisa dikurangi, bahkan ditanggulangi dengan cara mengonsumsi terong.

Namun juga harus difahami hasil penelitian ada penyakit yang apabila diberi konsumsi terong yang bersangkutan tidak sembuh malah lebih berbahaya. Ini bukti ketidakmutlaknya isi yang terkandung dalam hadits itu, Padahal ciri hadits shahih (wahyu) kebenaran isinya adalah mutlak sebagaimana zamzam yang memiliki fungsi pengobatan.

REFERENSI: Lebih lanjut silakan merujuk referensi berikut ini: Maqasid: 141. Asrar: 144. Durar: 148. Tamyiz: 50. Fawaid karya al-Karmani: 67. Tadzkirah Maudhu’at: 148. Fawaid karya al-Syaukani: 112.

SILAHKAN IKUTI KAMI & SHARE KE SESAMA - SEMOGA BERMANFAAT :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: MAAF !!